Minggu, 18 Juli 2010

Perpustakaan Dalam Perspektif Public Relationship

Dalam era globalisasi, keberadaan public relations dalam suatu perpustakaan sangatlah tepat untuk mulai dipikirkan dan diberdayakan dalam upaya membangun hubungan yang harmonis dengan pengguna dan untuk pencitraan (image) perpustakaan. Kedudukan public relations dapat sebagai suatu organisasi (state of being) dan metode komunikasi (methods of communication). Kedudukan public relation sebagai suatu organisasi dan metode komunikasi sudah saatnya dikembangkan di perpustakaan, karena fungsi utama perpustakaan adalah pelayanan publik yang memerlukan manajemen pelayanan yang bermutu. Dalam menjalankan fungsi pelayanan yang bermutu tersebut, public relations berperan sebagai penggerak semua subsistem yang ada, termasuk yang terkait dengan perencanaan perpustakaan, pengadaan materi informasi atau bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, dan pelayanan perpustakaan. Para praktisi public relations berperan menghubungkan lembaga dengan publik eksternal dan individu, membantu subsistem lain dalam organisasi untuk berkomunikasi langsung dengan dunia luar, dan berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian, public relations dapat ditemukan pada waktu dan kapan saja hampir semua bagian dalam organisasi, baik yang berskala besar atau kecil.

Pasar Konsumen Dan Tingkah Laku Konsumen Dalam Membeli

Pasar konsumen:
Semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi Tingkah laku membeli konsumen:
Perilaku membeli konsumen akhir (individu dan rumah tangga) yang membeli barang serta jasa untuk konsumsi pribadi.

1. Faktor-Faktor Budaya
Merupakan faktor yang memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen
a. Budaya
Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya
b. Sub Budaya
Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi
c. Kelas Sosial
Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa

2. Faktor-Faktor Sosial
a. Kelompok Acuan
Dua orang/lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama, kelompok ini berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung yang membentuk sikap/perilaku seseorang Pemuka Pendapat:
Orang dalam kelompok acuan yang, karena keterampilan, kepribadian, atau karakteristik lain yang spesial memberi pengaruh kepada orang lain
b. Keluarga
Organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam
c. Peran dan Status
Peran:
Terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan sesorang menurut orang-orang yang ada di sekitarnya
Status:
Penghargaan yang diberikan oleh masyarakat

3. Faktor-Faktor Pribadi
a. Umur dan Tahap daur Hidup
b. Pekerjaan
c. Situasi Ekonomi
d. Gaya Hidup: Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas, interest dan opininya. Gaya hidup akan mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau keperibadian seseorang dan gaya hidup akan menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.
e. Kepribadian dan Konsep diri
Kepribadian: karakteristik psikologi unik dari seseorang yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Konsep diri: disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan identitas mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.

4. Faktor-Faktor Psikologi
a. Motivasi
Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak
b. Persepsi
Proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenal dunia, bentuknya:
Perhatian selektif:
Kecenderungan bagi manusia untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi
Distorsi selektif:
Menguraikan kecenderungan orang untuk mengintepretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah diyakini
Ingatan selektif:
Kecenderungan dalam mempertahankan informasi yang mendukung pendirian dan kepercayaan orang
c. Pengetahuan
Perubahan dalam perilaku individual yang muncul dari pengalaman
d. Keyakinan dan sikap
Keyakinan: pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu
Sikap: Evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang relatif konsisten

Teknik Dasar Fotografi



* Teknik Memotret
” Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera”.

* Basic Action Techniques(pemotretan subyek bergerak)
Kecepatan Shutter
Aktifitas fotografi di dalam kamera ditunjukkan dengan kecepatan shutter tertinggi pada 1/1000 detik. Beberapa kamera bahkan memiliki kecepatan shutter lebih cepat, antara 1/2000, 1/4000, atau bahkan sampai 1/16000. Dimana perencanaan merupakan petunjuk yang relatif tentang kecepatan shutter yang mestinya dapat membekukan beberapa macam moving. Tetapi pada intinya yang mempengaruhi ketajaman antara lain focal length lensa dan jarak dari sasaran.

* Ukuran Film
Kecepatan shutter yang tinggi cukup membekukan gerakan, namun bila cahaya pada subyek sangat minim, satu solusi yang sering digunakan adalah menggunakan film berkecepatan tinggi.

Terkecuali dalam pencahayaan yang buruk, film berkecepatan tinggi sekalipun tidak cukup sensitif. Solusinya adalah pushing “film”. Caranya set tombol speed film kamera pada 1 atau 2 stop diatas tingkat ISO/ASA film yang digunakan. Kemudian ketika anda mengirim (memproses) film di laboratorium minta kepada petugas pemroses utuk menaikkan penambahan yang setaraf.

* Ukuran Lensa
Untuk pembuatan sebuah karya foto, fast lensa, lensa dengan celah lebar (diafragma) maximum merupakan nilai spesialnya. Karena fast lens mampu mengumpulkan cahaya lebih banyak daripada lensa regular (bukaan kecil), dimana fast lens akan menghasilkan gambar lebih terang dan jelas pada view finder sehingga mempermudah pemfokusan. Dan karena banyaknya celah cahaya yiang diterima celah bukaan fast lens memungkinkan pengaturan kecepatan shutter tepat pada cahaya minim. Hal ini mempermudah pemfokusan pada kondisi normal yang menginginkan untuk memburamkan gerakan dengan exposure yang lebih panjang.
Kenyataan ini benar terjadi ketika kita menggunakan lensa tele, yang banyak menimbulkan masalah dengan celah maximum yang lebih kecil dari lensa normal atau lensa sudut lebar

* Puncak Peristiwa
Untuk dapat pengaruh maksimum dalam sebuah gambar bergerak, perlu ditambahkan “sense of timing” (naluri) dalam melakukan pemotretan, dengan setiap gerakan subyek pada posisi tertentu. Moment olah raga misalnya, untuk mendapatkan puncak aslinya, sangat sulit dan jarang mendapatkan hasil yang menguntungkan. Jika mengabadikan serangkaian untuk mencapai suatu gambar yang terbaik, kita akan menemukan bahwa moment puncak seringkali jatuh antara beberapa frame dan tidak tertangkap. Dengan pola berjajar pada sebelumnya dan mengantisipasi apa yang terjadi sehingga kita dapat merencanakan kapan menekan shutter release pada saat moment puncak, idealnya usaha untuk mencoba kedua kalinya lebih mudah. Jadi pemilihan point puncak sering kali memberikan kesempatan bagus untuk penangkapan yang tajam agar gambar lebih baik.

* Pemilihan Titik Pandang (Angle)
Penempatan posisi kamera dapat membuat perbedaan gambar antara gambar tidak menarik/kesan luar biasa dari sudut pandang yang diambil di tengah-tengah (pada saat) action. Untuk mempermudah dalam menentukan titik pandang yang tepat, ada baiknya mempelajari terlebih dahulu pola kejadian/ permainan, dalam suatu subyek titik pandang dapat menampilkan ekspresi subyek saat beraksi. Naik turunnya angle kamera mampu memberikan sudut pandang yang kuat, sehingga seakan-akan berada disana.

* Pemfokusan Awal
Langkah tepat pada kegiatan fotografi, dalam membuat fokus subyek yang jelas pada stiap waktu bahkan yang tidak mungkin terjangkau menggunakan lensa tele, dikarenakan subyek selalu bergerak. Fokus awal merupakan teknik yang tidak mutlak, tentu dimana gerakan/action terbaik yang terjadi, maka fokuskan di titik itu dan tunggu sampai subyek mencapainya. Yang harus dilakukan pertama kali adalah kemampuan untuk mengantisipasi aktifitas sehingga dapat dipilih titik yang sesuai untuk fokusnya. Tidak sedikit kegiatan olahraga yang mengikuti aturan tetap dalam pengambilan gerak terbaik pemfokusan awal. Suatu saat sangat diperlukan perkiraan fokus tepat untuk titik udara pada pemotretan pesawat, lompatan udara, dll.

* Tone/ Color
Tone, Perpaduan warna (kandungan beberapa warna) yang terdapat pada sebuah foto konsep (still life).
Color, Pemilihan warna yang tepat untuk sebuah objek dan pelengkapnya.

* Artistic
Tata Artistik sangat diperlukan dalam mengkonsep sebuah foto still life, misalnya penempatan beberapa aksen-aksen pelengkap yang pada umumnya diposisikan sebagai backgorund maupun foreground.